Kebun Teh Kemuning dan Waduk Botok Surga Buatan di Batu Jamus

Tepatnya lebaran tahun ini 2016, ketika silaturahmi ke rumah saudara daerah Batu Jamus, Sragen. Jarak antara rumah ke tempat wisata tidak terlalu jauh, sekitar setengah jam. Sebelumnya saya memang pernah berkunjung ke kebun teh kemuning, tetapi lewat jalur kendaraan normalnya, masih sama juga dengan keluarga.




Kebetulan sekali, salah satu saudara saya memang punya hobi offroad, memang dari dulu saya sudah nyidam ke sini dan baru keturutan lebaran tahun ini (Juli, 2016). Luar biasa rasanya naik offroad, takut tapi seru.


Pemandangan ijo-ijo menyejukkan serasa di wisata kebun teh bogor heu


Tampak jalan yang sempit dan jarang terjamah orang ini, ini memang jalur offroad yang biasa di lewati salah satu saudara dan teman-temannya ketika melakukan hobbi mereka.
Lapangan tempat kumpul anak-anak offroad, katanya mas
Waktu itu kami berlibur mengendarai dua mobil offroad. Offroad yang putih milik saudara saya, Mas Bowo dan yang merah milih temannya yang saat itu disetirin saudara saya si Iwan (saudara) yang masih duduk dibangku kelas 8 SMP *jangan ditiru ya readers heu* 
Pemandangan awal, masih dijalan normal, blum masuk jalur offroad

this pict taken by mas bowo, candid beneran kok wkwk
Pemandangan dari paralayang kebun teh
Pemandangan pulang dari kebun teh, Desa Segoro Gunung
Apalah cuma jadi tukang foto, ada objek bagus kenapa gak wkwk
objek bagus (2) wkkw
Lengkuk-lengkuk lembah, kayak di Dieng, bedanya Dieng lebih tersusun rapi
Hamparan luas perkebunan teh
Dari kiri ke kanan
Dek Naya (saudara Semarang) - Mbak Evi - Dek Miza
Perpaduan apik hamparan teh, pedesaan di lereng Gunung Lawu, dan birunya langit
ceritanya piyambakan, thanks mas ku suka fotonya wkwk
Ceritanya mau foto ala-ala digangguin 2 krucil-krucil
View kebun teh dari lapangan

Iwan in action wkwk, deg-degan katanya baru pertama kali nyobain offroad 
Oh iya, informasi untuk teman-teman yang bosen dengan objek wisata di Sragen yang mungkin menurut readers itu-itu aja, itu-itu mulu. Cobain deh menunggu matahari terbit atau terbenam di sini, di Waduk Botok, Batujamus. Letak waduk ini di pinggir jalan persis jalan raya Batu Jamus, tak jarang di sini ramai dikunjugi pagi hari ataupun sore hari, di pinggir waduk juga diberi track untuk readers yang mau jogging.

Refleksi matahari pukul 6 pagi
doc. 2016, Gunung Lawu

Waktu itu saya berkunjung sekitar pukul 6 pagi. Jadi aktivitas warga dan para pengunjung belum terlalu padat.

Dari waduk ini tidak hanya sunrise atau sunsetnya saja yang jadi andalan, Cantiknya Lawu juga salah satu menu andalan penikmat alam.
in frame : me, photo by : Mbak Evi
Menurut informasi dari warga sekitar, waduk buatan ini dibuat untuk irigasi sawah di daerah Sragen dan sekitarnya. Sebagian besar warga di sekitar waduk bermata pencaharian sebagai petani, juga ada yang bermata pencaharian sebagai petani karet, di dekat waduk ada hutan karet yang cukup lebat, sayangnya waktu itu saya tidak mengabadikan gambar di sana.


Udara pagi yang selalu kita hirup dengan gratis dan lukisan Tuhan semacam inilah yang harus selalu kita syukuri. Alangkah lebih baiknya, jika setiap berkunjung ke alam kita lebih bisa belajar dari alam, mentafakuri nikmat yang tiada habisnya Tuhan berikan kepada kita. Memandang betapa indahnya semua ini diciptakan Sang Maha Indah. Yuk! jalan sambil menjaga alam dan bumi kita.